goyang hot asheloleh

Friday 15 May 2015

Konseling Rehabilitasi

KONSELING REHABILITASI:
Studi  terhadap Proses Penyembuhan Pasien Gangguan Jiwa  di  Panti Rehabilitasi Loro Jiwo “Nurussalam” Ngrepeh Sayung Demak dan Di Panti Rehabilitasi Mental “An-Nur” Bungkanel Karanganyar Purbalingga


A.    Latar Belakang Masalah
Majalah "Dokter Kita", edisi 12 Desember 2009, melansir berita yang pada intinya, 30% penduduk Indonesia mengalami gangguan kejiwaan. Dari angka itu, 10% di antaranya mengalami gangguan kejiwaan serius seperti Skizofrenia, gangguan Bipolar serta Depresi Psikotik. Dengan populasi yang mencapai lebih dari 220 juta, maka diperkirakan terdapat 66 juta penduduk Indonesia pernah mengalami gangguan kejiwaan. Jumlah orang yang terkena dampaknya meningkat sangat  signifikan[1] bila menghitung minimal 8 orang anggota keluarga dari penderita ikut terkena dampak dari gangguannya. Oleh sebab itu, gangguan kejiwaan di Indonesia dapat berdampak pada lebih dari separuh penduduk
Data dari harian Kompas 23 Septermber 2009 menyebutkan bahwa kerugian ekonomi akibat penyakit gangguan jiwa di Indonesia mencapai Rp 32 triliun per tahun. Jumlah penderita penyakit ini cukup tinggi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hasil studi Bank Dunia tahun 1995 di beberapa negara menunjukkan, 8,1 persen hari-hari produktif hilang akibat beban penyakit yang disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa. Angka tersebut lebih besar dibandingkan hari-hari produktif yang hilang akibat penyakit tuberkulosis (7,2 persen), kanker (5,8 persen), penyakit jantung (4,4 persen), dan malaria (2,6 persen). Menurut hasil penelitian terbaru di Indonesia, satu hingga tiga orang per mil mengalami gangguan jiwa berat (psikosis). Sedangkan harian Pikiran Rakyat 20 Juni 2006 menyebutkan bahwa 20-40 orang per mil mengalami gangguan kesehatan jiwa ringan atau neurosis.

Manusia Berinspirasi

Monday 2 March 2015


6 Rukun Wudlu

Ruku wudlu ada 6 yaitu :
1. Niat wudlu
2. Membasuh muka
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Mengusap sebagian dari kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6. Tertib. Mendahulukan perkara yang awal dan mengakhirkan yang akhir.


Dari Mana Kita Berasal, Disitulah Kita Kembali


5 langkah terhindar dari stress ringan

Globalisasi. sebuah ungkapan untuk fenomena di jaman modern. banyak pro kontra di dalamnya. Banyak juga dampak yang ditimbulkan. dari fisik maupun psikis. Dalam segi fisik, munculnya gedung -gedung pencakar langit, fasilitas hidup yang serba canggih seperti komputer, laptop, gadget. Dalam hal psikis globalisasi banyak banyak memberikan sumbangannya. Namun, dalam hal ini lebih bersifat efek penyakit psikis seperti stress dan depresi. tidak sedikit orang yang move on di era ini, banyak juga yang hancur di dalamnya. stress merupakan oleh-oleh yang hampir setiap orang dapatkan dari wisata globalisasi jaman yang serba mesin ini. sedikit penulis berikan langkah-langkah untuk menghindari stress ringan yang sering menghinggapi kebanyakan orang di jaman ini. diantaranya :
1. ketika kepala mulai pusing dalam memikirkan masalah, cepatlah berhenti berfikir tentang masalah itu. duduklah mencari udara segar dengan melakukan pernafasan yang teratur. lakukan selama lima menit.
2. ambilah tiga gelas air putih, minumlah pergelas dengan jeda tarikan nafas seperti pada nomor satu.
3. keluar dari dalam ruangan (jika berada dalam ruangan) carlah udara segar dan pandangilah tanaman hijau selama 15 menit.
4. lakukan gerakan peregangan tangan pada bagian bagian tubuh yang terasa pegal, terutama kepala.
5. lakukan hal-hal yang menyenangkan yang sering anda lakukan selama 15 menit.

Selamat Mencoba....!!!


tiga cara menikmati kehidupan

Saturday 28 February 2015

Disuatu Sore di pinggiran Malioboro

Sebuah pemandangan kontras dalam foto disamping bukanlah rekayasa yang sering manusia sandiwarakan. ini realitas dari dialektika kehidupan. ini juga bukan dalam ajang kontes selfie untuk pameran foto. sore itu hari berjalan di sepanjang toko toko di malioboro, dalam langkahnya ia terhenti di depan toko melihat wanita tua sedang terduduk santai dalam renungan panjangnya. pertanyaan singkat hari lontarkan kepada nenek tersebut. sedang apa nek duduk di situ.... dengan dialek jogjanya si nenek menjawab. wah, lenggahan mawon cah bagus, menikmati kehidupan yang indah ini. inilah fakta dan realita. beliau bukan konglongmerat, bukan kaum borjuis yang memiliki segalanya. dengan entengnya berucap tengah menikmati kehidupan. tanpa beban, tanpa paksaan dan tanpa rekayasa.
tiga kata singkatnya :
1. nikmatilah kehidupan yang kita dapatkan
2. berkehidupanlah tanpa paksaan
3. hiduplah tanpa rekayasa